Wednesday, February 17, 2010

Thoughts For The Day



Bersepeda Bersama Yesus


Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat;
seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan
pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan
ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti
seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi
aku tidak mengenal-Nya..

Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi
bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda
tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu
aku mengayuh pedal sepeda.


Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat,
tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku
tahu jalannya, namun terasa membosankan. Tetapi, di saat Yesus
yang memegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan.
Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang
yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti
itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya!
Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia
berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!"


Aku takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?"
Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya.
Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki
suatu petualangan baru yang mencengangkan.
Dan ketika aku berkata, "Aku takut!" Yesus menurunkan kecepatan,
mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.


Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah
yang aku perlukan. Orang-orang itu membantu menyembuhkan aku,
mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku
dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan ..
perjalananku bersama Tuhanku.


Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami. Kemudian, Yesus
berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang
membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi
beban bagi kita."


Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu
kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku
belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.


Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya
kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi
Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di
tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi,
Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati
tempat-tempat yang menakutkan.


Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh.
menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi
yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama
Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.


Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus
tersenyum dan berkata. "Mengayuhlah terus, Aku bersamamu."

(Sumber : “Thoughts For The Day” by Chuck Ebbs)

No comments:

Post a Comment